engkaulah telaga itu
jernih air yang menawarkan lelah-penat jiwaku
keteduhan menghadirkan ketenangan bagi anakmu
dan jika lama aku merantau
rinduku membuncah dan sunyi-hening malamku
mencipta seikat puisi mawar
dengan tangan gemetar ingin
kupersembahkan kepadamu ibu,
agar telaga selamanya jadi tenang
dan ijinkan aku untuk bersujud
simpuh dibening matamu yang telaga itu
Jakarta, April 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar