rinduku pada surau bambu
yang kesederhanaan membimbingku
saat malam dzikir-dzikir mengumandang syahdu
tanpa lengking adzan dan bingar-bingar kutbah
namun senyum mbah modin terasa meneduhkan
rinduku sujud diatas tikar lusuh
setiap gerakan sholat derit bambu menyapa
bait-bait doa memantul hingga inti sukma
tanpa doktrin dan dogma-dogma garang
agama terasa menyatu dengan nafas orang desa
Kasongan, 9 Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar